Rabu, 28 Desember 2011

Sepuluh Dongeng Anak Pilihan

0 komentar


Judul               : Gadis Korek Api dan Dongeng-Dongeng Lainnya
Penulis             : H. C. Andersen
Penerbit           : Astria
Tebal               : 267 halaman
Tahun terbit     : Maret 2011

Nun jauh di kedalaman laut yang airnya sebiru bunga cornflower yang paling biru dan sejernih kristal yang paling jernih, hiduplah para duyung. Laut itu sangat dalam, terlalu dalam untuk dicapai tali penambat kapal, dan kalaupun ada banyak menara yang disusun dari dasar laut, menara itu tidak akan dapat mencapai permukaan air laut.
            Dunia anak dunia khayalan. H. C. Andersen menyadari betul hal ini. Dengan apiknya, penulis menggambarkan deskripsi bawah laut, hutan belantara, padang salju, dan tempat-tempat eksotik lainnya. Tak ketinggalan juga pernik-pernik dari dunia fantasi, seperti istana sihir, peri, putri duyung, dan cermin ajaib.
            Jangan bayangkan hanya ada pasir putih di dasar laut. Oh, tidak, pepohonan dan berbagai berbagai tanaman indah tumbuh juga disana. Daun-daun dan rantingnya meliuk-liuk setiap kali terkena gerakan kecil air. Berbagai jenis ikan besar dan kecil, berenang-renang di antara anak cabangnya, seperti burung-burung di daratan yang beterbangan di angkasa.
            Alur yang disuguhkan penulis mampu memikat pembaca untuk terus melahap halaman demi halaman buku ini. Gaya penceritaannya juga menarik. Tutur kata yang ringan, khas anak-anak, menjadi kekuatan tersendiri.
            “Air bergulung tanpa kenal lelah, dan semua benda yang keras akhirnya menjadi halus. Aku juga tidak akan lelah! Terima kasih atas pelajaranmu, ombak jernih yang bergulung-gulung. Aku yakin, pada suatu saat nanti, kau akan mengantarku pada saudara-saudaraku yang tersayang!”
            Seni mendidik dengan  cerita tentu bukan hal yang baru. Di beberapa masyarakat di Indonesia, hal ini bahkan sudah menjadi tradisi. Orang tua mendongeng kepada anak-anaknya sebelum tidur. Masyarakat Minang Kabau juga mengenal tradisi bakaba. Pun demikian dengan buku ini. Sebagai cerita anak, selain bermuatan hiburan, nilai-nilai kehidupan juga dibangun oleh penulisnya. Melalui sepuluh dongeng pilihan, buku ini mencoba menanamkan arti kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, indahnya berbagi, dan berbuat baik kepada sesama.
            Seorang gadis miskin berjalan bertelanjang kaki sambil menjajakan korek apinya di malam tahun baru yang beku bersalju. Dia menyalakan sebatang korek api dan sebuah perapian muncul di hadapannya. Apinya yang merah kebiruan menghangatkan kakinya yang kebas. Kemudian korek api itu padam, perapian menghilang...
            Terlepas dari beberapa kekurangan dalam penerjemahan, buku ini layak Anda hadiahkan kepada anak-anak Anda, tetangga, adik, sepupu, atau siapa saja. Dengan bacaan yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan pemahaman hidup yang lebih baik. Semoga! (Terbit di harian Singgalang, 4 Desember 2011)

Jumat, 24 Juni 2011

Selamat Datang di Blog Aldaketa

0 komentar
Alhamdulillah, tepat pukul 9.40 (waktu wrnet, hp sya jam 21.42), 24 Juni 2011, resmi saya luncurkan blog Aldaketa ini. Harapan saya, blog ini dapat menjadi wadah bagi kita untuk saling berbagi, saling mengisi, dan saling mewarnai dlm kebaikan. Saya blm tw akn sperti ap konsep blog ini nantinya, saya br bljr, jd jgn sgn2 mmbri kritik, masukan, saran, atau skdr mnympaikn uneg2. Salam :)